Selasa, 10 Februari 2009

impor sapi - gula di Tanjung Intan

Sapi digiring dari kapal Norvantes menuju truk

Sebanyak 1.650 ekor sapi impor asal Darwin, Australia yang diangkut kapal Norvantes berbendera Singapura, Sabtu (27/9) sekitar pukul 11.00 tiba di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap.

Berdasar data yang berhasil dihimpun, ribuan sapi penggemukan jenis Brahman tersebut didatangkan oleh perusahaan penggemukan sapi PT Citra Agro Buana Semesta asal Bandung, Jawa Barat.

Ribuan sapi tersebut selanjutnya diangkut menggunaka ratusan truk menuju Malangbong, Jawa Barat untuk dilakukan penggemukan selama kurang lebih 100 hari. Sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan oleh bea dan cukai dan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap.


INDOSIARNEWS

RIBUAN TON BERAS DISEGEL BEA CUKAI

indosiar.com, Cilacap - Ribuan ton beras impor dari Thailand di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap ditahan dan disegel Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Cilacap, Jawa Tengah. Penahanan dan penyegelan ini dilakukan terkait dengan prosedur adminitrasi serta pemeriksaan barang untuk disesuaikan dengan dokumen.

Sebanyak 1500 ton berar impor dari Thailand yang diangkut dengan Kapal Budi Rahmadi bersandar di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, Jawa Tengah. Ribuan ton beras impor ini sedianya akan dikirim kebeberapa gudang bulog Subdifre IV Wilayah Banyumas, Jawa Tengah. Namun Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Cilacap menahan beras impor untuk tidak keluar dari area pelabuhan terkait dengan prosedur adminitrasi.

Karena area pelabuhan yang tidak memadai untuk menyimpan beras tersebut pihak Bea dan Cukai akhirnya menyimpan di Gudang Bulog. Namun setelah berada di gudang bulog pihak bea dan cukai akan menyegel gudang untuk kemudian dilakukan pemeriksaan barang.

Menurut Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Cilacap Edi Sutarto, dalam pekan ini sebanyak 30 ribu ton beras impor dari Thailand akan masuk melalui Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap. Hingga saat ini telah 2 kali pengapalan pertama sebanyak 6500 ton dan yang kedua 1500 ton. Namun terdapat ketidakberesan dalam surat-surat dokumen dan adminitrasi sehinga pihak kantor bea cukai terpaksa menahannya. (Nanang Anna Nurani/Sup)


Komentar Anda
Tambah Baru Cari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar